Selasa, 26 November 2019

Teks Argumentasi


PR Harus Ditiadakan



     Benarkah pekerjaan rumah sangat dibutuhkan siswa? Ketika seorang siswa pulang, mereka biasanya duduk di meja dan mengeluarkan PR mereka. Tumpukan kertas naik sampai ke langit-langit. PR secara historis diberikan kepada siswa untuk memperkuat apa yang mereka pelajari di sekolah dan membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. Namun, ternyata pekerjaan rumah tidak bermanfaat dan malah menjadi kontraproduktif. Menurut saya murid tidak perlu diberikan PR oleh gurunya. Adanya pekerjaan rumah dapat mengganggu kesehatan dan mengurangi aktivitas sosial siswa.

     Salah satu dampak buruk pekerjaan rumah adalah terganggunya kesehatan siswa, baik fisik maupun mental. Mengerjakan PR dapat menyebabkan kurang tidur, sakit kepala, kelelahan dan penurunan berat badan. Pada tahun 2013, penelitian yang dilakukan di Stanford University menemukan bahwa siswa berprestasi tinggi menghabiskan terlalu banyak waktu untuk pekerjaan rumah. Mereka mengalami lebih banyak stres, masalah kesehatan fisik, kurangnya keseimbangan dalam kehidupan mereka, dan keterasingan dari masyarakat. Adanya PR juga dapat mengakibatkan kebiasaan makan yang buruk, karena siswa lebih memilih memakan junk food sebagai alternatif yang lebih cepat. Lebih baik waktu untuk mengerjakan PR dipakai siswa untuk berolahraga. Kalau badan sehat menyerap pelajaran akan lebih mudah.

     Selain itu, pekerjaan rumah dapat memengaruhi kehidupan sosial siswa secara negatif. Kegiatan ekstrakurikuler dan waktu luang memberi siswa kesempatan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh mereka. Namun karena adanya PR siswa memiliki lebih sedikit waktu untuk dihabiskan bersama keluarga dan teman-teman mereka. Ini dapat membuat mereka merasa terisolasi. Tanpa waktu untuk bersosialisasi dan bersantai, siswa menjadi semakin stres. Mengerjakan PR akan mengurangi waktu anak-anak berkumpul dengan keluarga, teman dan mengikuti ekstrakurikuler. Hal ini seperti diungkapkan oleh Etta Kralovec dan John Buell bahwa PR merupakan gangguan kebersamaan anak-anak dengan keluarga dan kehidupan sosialnya.

     Sebuah riset tentang PR pernah dilakukan oleh Harris Cooper, Profesor Psikologi di Duke University pada tahun 2006. Dia menemukan bukti bahwa ada hubungan positif antara PR dan prestasi siswa. Siswa yang mengerjakan PR memiliki prestasi di sekolah yang lebih baik. Namun, risetnya hanya berfokus pada prestasi akademik saja, misalnya nilai ujian atau nilai tes. Dalam penelitiannya, Cooper juga mendapatkan kenyataan bahwa PR sangat melelahkan anak. Dari sudut pandang guru, setiap pendidik selalu menginginkan peserta didiknya mengalami ketuntasan dalam belajar. Ketuntasan ini tidak tercukupi oleh waktu yang disediakan jam belajar di sekolah. Oleh karena itu, guru merasa perlu memberikan PR. Padahal, bisa jadi penyebabnya adalah metode belajar yang kurang variatif. Bisa juga karena minimnya sarana belajar, pelatihan guru yang minim, dan kurangnya infrastruktur-infrastruktur pendidikan.

     Adanya pekerjaan rumah dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan lainnya. Melakukan pekerjaan rumah sepanjang malam menghilangkan waktu luang dan tidur siswa. Selalu melakukan pekerjaan rumah dapat menyebabkan berkurangnya waktu untuk komunikasi dengan keluarga dan lebih sedikit waktu untuk melakukan kegiatan. Hal ini menimbulkan kurangnya waktu untuk olahraga dan kegiatan setelah sekolah. Bercengkrama dengan teman sangat jarang, sehingga siswa kurang bersosialisasi. Begadang dan mengerjakan pekerjaan rumah menghilangkan waktu siswa untuk tidur. Kurang tidur dapat menyebabkan stres dan membuat siswa lelah, sehingga di sekolah mereka mungkin kurang fokus atau tertidur selama pelajaran. Pekerjaan rumah merenggut masa depan siswa, tidak ada yang mau itu terjadi, kan?




Daftar Rujukan


Fauzi, Ali. Inilah Risiko Jika PR Ditiadakan. Siapkah Kita?  21 November 2016

Ungaling Dian, Intan. Terlalu Banyak PR Bikin Kesehatan Tubuh dan Kejiwaan Anak-anak Buruk, Orang Tua Juga Ikut Stres. 28 Agustus 2019

Febriansyah. Apakah Pekerjaan Rumah Bermanfaat untuk Siswa?  5 Maret 2019
     Melalui https://tirto.id/apakah-pekerjaan-rumah-bermanfaat-untuk-siswa-diu5